Keanehan ini bermula ketika
dia masih berada di dalam kandungan, dimana pada saat itu hanya ibunya yang merasakan keanehan tersebut.
Pada suatu hari keanehan dan keresahan yang ibunya rasakan perlahan mulai
muncul ketika dia masih kecil anak itu
sering menangis dan ketakutan tanpa sebab, karna hal ini sangat tidak wajar dan
kejadian ini sering terjadi ibunyapun mulai cemas sehingga ibunya menceritakan
keresahannya ini kepada tetangga dekatnya. Pada suatu ketika ada salah seorang
tetangga yang menyarankan ibu itu untuk membawa anak nya ke tempat orang pintar
yang terkenal di desa.
Sesampainya orang tua yang
sedang sedih akan keadaan anaknya tersebut di tempat kediaman DUKUN itu yang biasanya orang-orang
sebut dengan orang pintar ibu nya mulai menceritkan keanehan yang terjadi pada
anak tersebut, dengan ilmu bersilat lidahnya akhirnya si dukun tersebut mampu
mempengaruhi ibu itu dengan ucapanya ,si dukun itu berkata bahwasanya keanehan
yang ada pada anak itu di sebabkan karna
gangguan jin dan ibu itupun semakin panic akan keadaan tersebut sehingga
mendesak agar si dukun tersebut bisa secepatnya membantunya agar anaknya
terlepas dari gangguan jin tersebut. Dengan berbagai ajian/ilmunya dukun itu pun
menyarankan pada orang tua tersebut untuk memakaikan anaknya sebuah kalung
darinya yang sudah di mantrai atau dibacakan kalimat sihir oleh dukun tersebut.
Seiring berjalanya waktu
(di sekolah..)
(bercerita) Ketika aku
sedang menunggu ibuku pulang aku duduk di balkon rumahku saat itu aku melihat
ke arah langit sambil menikmati indahnya bintang-bintang, aku melihat ada suatu
benda langit yang jatuh terlintas di depan mataku namun lama kelamaan benda itu
terlihat membesar dan jatuh tepat di
halaman rumahku, seketika benda itu meledak dan aku langsung jatuh pingsan.
Bayu : Masa sih?
Fatir : Apa aku
terelihat bohong?
Bayu : Emangnya
cahaya seperti apa yang kamu lihat?
Fatir :
Awalnya hanya sperti sebuah bintang jatuh ,aku kira itu hanya sebuah fenomena
bintang jatuh biasa, tetapi lama kelamaan dia makin mendekat jatuh dan meledak
di teras rumah.
Ganda :
Ah ,itu paling hanya imajinasimu saja mana ada benda seperti itu kalau
emangpun ada atau itu bintang jatuh bumi ini sudah pasti hancur, kamu kira
bintang itu kecil?(soktau)
Fatir : Tapi memang itu yang terjadi
(bel masuk pun berbunyi)
Waktu sepulang sekolah..
Sepulang sekolah Fatir dan
kedua temanya selalu pulang bersama tapi pada hari itu fatir menyuruh temanya
jalan duluan karna ada barangnya yang ketinggalan di kelas.Dalam perjalanan
menuju ke kelas fatir mendengar suara jeritan yang sangat keras dan sumber
suara tersebut berasal dari toilet sekolah setelah fatir selesai mengambil
barangnya yang tertinggal dengan rasa ingin tahu bercampur takut ia pun mencoba
membranikan dirinya untuk menghampiri sumber suara tersebut (toilet).
Fatir : Bay? Bay! Bay!!
(Suara gayung terjatuh dari
toilet)
Fatir terkejut dan langsung
berlari, pada keesokan harinya dia langsung menceritakan kejadian pada temannya.
Beberapa waktu setelah
kejadian..
Fenomena fenomena diluar
nalar selalu terjadi di dalam hidup fatir, terlebih lagi pada masa itu adalah
masa dimana fatir mulai mengalami puber atau mulai beranjak dewasa .
pada suatu suatu hari
tepatnya waktu menjelang magrib terdengar suara azan dan seperti biasanya fatir
selalu melaksanakan solat berjamaah di masjid dan biasanya dilanjutkan dengan
mengaji, jarak antara rumah nya ke masjid juga terbilang lumayan jauh karna
fatir terbiasa pergi menggunakan sepeda.
(dalam perjalanan pulang
mengaji)
Fatir : (melewati
rumah besar yang sudah lama tertinggal, ia melihat fenomena bayangan melintas
tepat di halaman depan rumah tersebut) astagfirullah!! (sambil berhenti)
Lalu fatir mulai kebingunan
dengan bercampur rasa khawatir akan keadaan tersebut.
Sesampainya dirumah…
Fatir : (terus
memikirkan tentang beberapa fenomena yang selalu terjadi pada dirinya) ini apa
ya? Apa ini sebuah kekuatan ? atau ini adalah semacam halusinasi ku aja??
(fatir terus memikirkan hal tersebut hingga ia sampai
ketiduran)
Fenomena didalam
tidur fatir….
Didalam tidurnya fatir
mengalami fase perjalanan astral/astral projection atau di Indonesia lebih
dikenal dengan MERAGA SUKMA.
Meraga sukma adalah sebuah
fenomena dimana kondisi ini memungkinkan ruh yang ada pada diri manusia dapat
berpergian meninggalkan jasadnya namun dalam keadaan ruh tersebut dapat
bergerak sesuai sama dengan saat jasad bergerak. Namun bedanya ialah ruh ini
bermain di dunia gaib. Atau dapat memasukinya.
Pada saat tertidur aku
merasakan sesuatu yang aneh dan tidak biasa pada tidur ku dalam mimpiku aku
melihat diriku sedang tertidur di kamar ku seperti biasanya akan tetapi aku
bisa menggerakan seluruh badan ku dengan biasa layaknya orang yang tidak sedang
berada di dalam mimpi dan ku lihat sekelilingku suasana begitu gelap namun ada suatu
penerang seperti cahaya berada pada sisi kiri bahuku yang secara tak langsung
terus memprovokasiku untuk bergerak menelusuri tempat di mana aku berada
tersebut (ALAM LAIN).
Cahaya : (bergerak seolah dia benda hidup)
Fatir :
(fatir mulai kebingungan dan sedikit takut). Apaan ni? (sambil melihat cahaya tersebut).
Cahaya :
(melayang layang seolah ingin menunjukkan petunjuk pada fatir)
Fatir :
(fatir makin kebingungan melihat cahaya tersebut akan tetapi dengan rasa takut
bercampur penasaranya fatir pun membranikan diri untuk mengikuti cahaya
tersebut.)
berjalan mengikuti cahaya
tersebut yang membawanya mengelilingi rumah dan fatir pun melihat sekelilingnya
dan menyadari bahwa itu adalah rumahnya namuun dengan suasana yang berbeda.
Fatir :
Tunggu tunggu inikan rumah ku. (fatir terdiam dan berfikir lalu ia berbalik arah
melihat pintu kamar kamarku yang dimana ada poster pemain bola idolaku.) nah kan iya ini betul rumahku.
Di saat fatir hendak keluar
dari kamarnya dan mengikuti cahaya yang akan membawanya mengelilingi rumahnya
fatir terhalang oleh pintu kamarnya sendiri, saat fatir hendak membuka pintu tersebut fatir kembali
kebingungan dengan situasi tersebut di karnakan fatir tidak bisa menyentuh
pintu itu.
Fatir : Kenapa ini? Kok aku tak bisa
menyentuhnya?(fatir semakin kebingungan)
Suara bisikan : Lewat saja percuma kamu menyentuhnya
berkali kalipun tetap tidak akan bisa sadarilahkamu sekarang tidak sedang
berada di dalam dunia mu.
Fatir : (terkejut takut mendengar suara
yang dirinyapun tidak taudarimana sumbernya). Si si siapa itu?!! (dengan nada yang gemetar
ketakutan).
Suara bisikan :
Sudah lakukan saja
Fatir : Mana bisa nanti bakalan nabrak
Suara bisikan :
Bukanya kamu tadi sudah menyentuh pintu itu dan tidak bisa, kenapa tidak kamu coba saja melewatinya secara lansgung menebus
pintu itu tanpa membukanya.
Fatir :
Mana bisa aku ini manusia bukanlah ruh ataupun hantu yang bisa menembus
tembok seperti di film-film.
Suara bisikan :
Sudah cepat lakukan saja apakah kamu tidak ingin keluar dari kamar ini dan
melihat apa yang sebenarnya terjadi ?
Fatir :
(memberanikan diri mencoba melewati pintu tersebut). Wooaah apa ini? (takjub).
Fatir merasa takjub dan takut
akan kejadian yang barusan dia alami, dan fatir kembali mengikuti cahaya
tersebut karena hanya cahaya itulah petunjuk kemana fatir harus bergerak.Terus
fatir melakukan penulusuran mulai dari kamarnya hingga memasuki ruangan-ruangan
yang ada di rumahnya sembari mengikuti cahaya tersebut, di dalam penelusuran
tersebut ada suatu ruangan yang di rasa mengganjal oleh fatir seperti pada saat
ia melewati ruang keluarga fatir seperti mendengar suara augan harimau, dan
fatir bertanya pada cahaya tersebut.
Fatir : Kau mau membawaku kemana? (bertanya
pada cahaya yang fatir ikuti). Dan apa
itu tadi?!! seperti suara harimau, Heyy!! (sedikit kesal dengan apa yang
membawanya)
Cahaya : (terus berjalan , tidak
acuh terhadap ocehan fatir)
Setelah fatir berjalan menelusuri
berbagai ruangan demi ruangan sekitar rumahnya dengan tujuan sebenarnya dari
cahaya serta bisikan tersebut agar si fatir paham akan apa yang sedang ia alami
saat ini didalam hidupnya , namun tetap sama anak itu belum juga dapat mengerti
apa yang sebenarnya terjadi ”mungkin ini masih factor usia”. (saat ini fatir
masih seorang anak sma kelas 1)
Usai fenomena suara harimau
mengaung yang terdengar oleh fatir, fenomena-fenomena aneh lainnya mulai
berdatangan juga, seperti ….
Fatir : apaa itu!!! (kagetanying)
Dari
luar rumah: huaaaa!!!! Tolong kami!!(suara-suara aneh seperti suara tangisan,
auman, perkelahian, suara seperti binatang yang menggaruk garuk tembok rumah
fatir)
Fatir :oyy! (kembali memanggil cahaya
itu) bisa ngomog gak sih!? Itu apa?
Bisikan :Fatir!!
Fatir : ini apalagi?? (Panik, fatir sejenak diam dan
berfikir……..)
Bisikan : Ikuti saja dia!!(Memerintah dengan
nada sedikit marah)
Fatir : (Tanpa berbasa basi lagi
fatirpun ingin cepat cepat keluar dari fenomena yang membingungkan tersebut)
Didalam kelanjutannya, dari perjalanan ruh yang dialami
fatir. Cahaya tersebut membawanya
pergi keluar dari rumahnya menuju ke lingkungan desa tempat ia tinggal. Namun
kembali lagi terjadi momen mengerikan …
(ketika ia mengikuti cahaya itu yang bergerak keluar dari
rumahnya, fatir melihat ada berbagai macam mahluk halus dari dimensi tersebut
yang membuat fatir syok hingga terdiam ketakutan)
Fatir :
( Panik sembari beristighfar) astaghfirullah!!
Diluar
rumah : Perlahan semua mahluk
yang terlihat olehnya itu berjalan
mengarah kepada dirinya ( mahluk-mahluk berkekuatan level 1 didalam
mitos rakyat).
Fatir : heyy!! Mau apa kalian? Ja..
jangan dekat dekat!!( sambil Berdoa,
Istighfar meminta ampun kepada Sang
Pencipta)
Cahaya : (Perlahan membesar, bahkan lebih
besar dari fatir.)
Fatir : apaaa!!?? (Terkejut panic) apa
yang akan kau lakukan?!
Cahaya : ( Membentuk menjadi bulatan yang
melindungi diri fatir sehingga tidak dapat di serang oleh roh roh jahat yang
ingin mendekatinya/menyerangnya tadi, seolah menjadi tameng badan fatir.)
Mahluk
halus : (Setiap kali mereka
ingin menggerogoti fatir, menyerang, bahkan ada beberapa dari mereka yang
merubah wujudnya menjadi orang orang terdekat fatir dengan tujuan agar fatir
kluar dari tameng tersebut dan mereka dapat memakan aura takut yang keluar dari
diri fatir yang dimana jika mah;uk-mahluk tersebut memakan aura itu maka itu
akan membuat mereka semakin besar dan kuat.)
Sosok
seperti bayangan hitam: (Merubah wujudnya menjadi Bayu teman dekat fatir di
sekolah) hay fatir, ayo jalan, ngapain kamu didalam sana gak asik lo!!
Fatir : B..b baay?? (Heran)
Bisikan
: hey fatir!! Ingat kau ada
dimana! (Mengingatkan fatir akan apa yang dilihatnya itu hanyalah tipuan agar
mereka mampu menyerangnya)
Fatir : oh iya, astaghfirullah!! ( Baru saja fatir hampir keluar dari tameng
tersebut , ada bisikan yang mengingatkannya)
(
Sosok itupun gagal mengelabui fatir)
Akhirnya fatir pun berhasil
melewati gangguan-gangguan tersebut dan fatir pun melanjutkan penelusuranya
dengan mengikuti kemana cahaya tersebut membawanya.Setelah berjalan tidak jauh
dari rumahnya fatirpun menoleh kearah belakang meilhat keaarah rumahnya dan
terdapat tameng yang besar menyelimuti rumah fatir ,melihat tameng tersebut
fatir makin curiga dan semakin penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi .Beberapa
saat fatir berjalan mengikuti cahaya tersebut tiba-tiba chayaa itu berhenti
tepat di depan sebuah rumah yang memiliki banyak aura negatif, rumah itu
berbentuk rumah panggung dengan model rumah yang sangat kuno layaknya
rumah-rumah penyihir,di depan rumah tersebut ada dua sosok mahluk yang berdiri
gagah di depan pintu layaknya seperti kesatria. Dengan kedatangan fatir dan
cahaya itu membuat si penjaga rumah itu tidak senang dengan keberadaan mereka
sehingga terjadi pertempuran di anatra cahaya dan penjaga tersebut.
Penjaga :
(menghampiri fatir dan cahaya yang ada di dekat fatir dan langsung menghunuskan pedangnya ke
arah fatir)
Cahaya :
(langsung berubah seperti prisai yang melindungi fatir sebelumnya)
Penjaga :
(terus menerus menghunuskan pedangnya ke arah mereka berdua)
Cahaya : (memancarkan cahaya yang sangat
terang sehingga kedua penjaga tersebut tidak mundur beberapa langkah
kebelakang).
Fatir :
Astagfirullah,.. apalagi ini?!! (ketakutan bersembunyi di balik cahaya).
Penjaga :
(mengambil ancang-ancang untuk menyerang) zriingg!!! (suara pedang yang di selimuti
seperti aura hitam)
Cahaya : (redup akibat terkena hentaman
keras dari pedang penjaga tersebut)
Setelah terkena hentaman
yang sangat keras dari pedang penjaga tersebut si cahaya pun mengeluarkan
bunyi-bunyi yang aneh dan mendatankan sebuah senjata berupa sebuah panah dan di
berikan kepada fatir untuk membabntunya melawan kedua penjaga tersebut
Fatir : apa ini? (sebuah panah jatuh tepat
di depanya) apa yang harus aku dengan panah ini ?
Penjaga : (kembali mengeluarkan aura hitam
dari pedangnya dan mengarahkannya kembali ke fatir)
Dan akhirya pun fatir tidak
mampu menggunakan panah tersebut utnuk menghalau kedua penjaga tersebut dan
fatir terkena serangan dari penjaga tersebut sehingga membuat fatir terjatuh,
dan fatir pun terbangun kembali di tempat tidur di kamarnya seperti semula.
Fatir : Mimpikah? (kebingungan) cahaya apa
itu sebenarnya? (terusbertanya-tanya tentang apa yang di alaminya). Siapakedua penjaga yang menyerangku?Rumah
siapa yang aku datangi itu ? apa yang sebenarnya terjadi padaku?.
Fatir :
Apa ini? (sambil melihat ke arah tangan ada luka kecil akibat benturan saat bentrokan dengan kedua penjaga).
Inilah kala pertama fatir
melakukan perjalanan astralnya di dimensi lain tersebut.
Bersambung
ke Chapter 2.